Wednesday, April 23, 2008
8 Point MDGs yang disetujui adalah:
Eradicate extreme poverty and hunger
Penghapusan kemiskinan
Achieve
universal primary education
Pendidikan untuk semua
Promote gender equality and empower women
Persamaan gender
Combat HIV/AIDS, malaria, and other diseases
Perlawanan terhadap penyakit
Reduce child mortality
Penurunan angka kematian anak
Improve Maternal Health
peningkatan kesehatan ibu
Ensure environmental sustainability
Pelestarian lingkungan hidup
Develop a global partnership for development
Kerjasama global
-------------------------------------------------------------------------------------
Awal - awal pencanangan MDGs gw lihat METRO TV sering banget menayangkan informasi tentang MDGs dan berupaya meng-educate pemirsanya tentang pentingnya MDGS.
Tapi setelah Pemerintah berupaya mengkonversikan minyak mentah ke Gas, dan mencabut subsidi BBM yang mengakibatkan tingginya biaya hidup di negara ini. Gw ga pernah lihat lagi tuh yang namanya promosi MDGs di Metro TV. Mungkin dah cape kali yah, ga tepat sasaran karena pemerintahnya ga bisa mengakomodasi hal tersebut.
Apalagi point PENGHAPUSAN KEMISKINAN, saat ini walau seorang mentri kabinet SBY bilang mereka telah mengurangi tingkat kemiskinan..... Kita bisa lihat secara langsung, dengan value yang semakin kecil, saya konsumsi publik jadi berkurang. Boro - boro mikirin nabung,makan aja susah... Uang yang ada sekarang habis untuk biaya konsumsi.
Melihat Pola konsumerisme Industri di Indonesia sekarang yang cenderung meretailkan barang - barang mereka, contohnya kendaraan bermotor. dengan memberikan skema kredit yang sangat kompetitif, mereka menyasar masyarakat dengan tingak SES B dan C, yang notabene kelompok terbanyak dalam hirarki, dan mengakibatkan jalan raya di jakarta sekarang ini (sebagai kota dengan penduduk terbanyak di Indonesia) semakin padat.
Pola konsumsi tinggi dengan harga terjangkau dan harga kebutuhan utama yang terus naik, tagihan -tagihan primer (seperti listrik dan air), belum lagi pajak yang semakin bertambah, membuat Indonesia seakan mengadobsi negara eropa. Rakyat semakin di cekik sementara perbaikan sektor Industri dalam negeri belum di sentuh sama sekali. Padahal dengan banyaknya limpahan sumber daya pertaniah dan perkebunan di Indonesia (terutama sawit), indonesia berpotensi mendapatkan devisa yang besar. yang gw bikin heran, sebagian besar pengusaha sawit di Indonesia di kuasai oleh asing. Kapan yah pemerintah kita mulai belajar. Padahal semua mentrinya adalah orang yang pintar - pintar dan terpilih dari republik ini. Mungkin kecenderungan mereka akan pola ekonomi yan "ideal" menurut text book, mereka melupakan essensi utama dari kebutuhan suatu negara. Seharusnya kita berpikir seperti mengelola suatu perusahaan, yang pertama, bagaimana kita survive dengan sumber daya yang ada dulu (internal pak), setelah survive baru bicara margin (keuntungan dari luar). Kalau sudah dapet margin, baru kita expansi....(seperti TEMASEK - Malaysia dan SINGTEL - SIngapore).
Jangan jadikan alasan semua permasalahan dalam negeri sebagai alasan kita tidak berpikir ke depan.
Gw jadi ingat cerita paman gw, Setelah kemerdekaan Ir. Soekarno di tanya oleh Bapak Hatta. Pak Karno, setelah kita merdeka ini apa tujuan kita pak...
Bung karno balik bertanya.... Menurutmu apa bung?!?! Menurut saya kedepan kita harus memperhatikan pendidikan dan ekonomi untuk kemakmuran rakyat. tapi Bung Karno bilang, kita berbuat lebih dari itu, kita baru merdeka, saat ini seluruh Dunia harus melihat kita, kita harus sejajar dengan mereka. Saat itulah mulai proyek mercusuar, saat dimana bangsa ini sejajar dengan bangsa lain di dunia, bahkan amerika. Cuma pada saat bung karno Presiden kita di hormati dengan karpet merah. Cuma saat sukarno negara segede upil yang namanya singapore ga beranin berkomentar nyebelin. Cuma saat sukarno perusahaan asing ga berani masuk, karena "semua akan di kerjakan oleh putra pribumi"...... Bukan di jual ke bangsa asing seperti yang di lakukan oleh seorang presiden yang menggunakan nama beliau di belakang namanya.....
Sekarang bukan cuma dari bawah yang harus berjuang untuk kebangkitan bangsa ini ... tetapi juga dari atas... dari pemerintah..... Jadilah seorang yang keras hati...keras untuk kebaikan bangsa ini.... Ingin berapa lama lagi republik ini menanggung derita ini......
Post a Comment
0 Comments:
Post a Comment